Dari sisi penampilan, burung edel sanger (Serinus leucopygius) memang terlihat tak begitu menarik. Sesuai dengan nama internasionalnya, grey singing finch,
tubuh bagian atas / punggung burung ini berwarna abu-abu dengan
coretan-coretan khas. Namun, soal suara, edel sanger memiliki kualitas
tersendiri dengan kemampuan ngerol yang ciamik. Karena itu, edel sanger
bisa dijadikan burung penyanyi di rumah, masteran untuk kenari, atau
ditangkarkan untuk menambah penghasilan Anda. Sebagaimana jenis burung
finch lainnya, penangkaran edel sanger relatif mudah.
Salah satu modal awal penangkaran burung adalah memiliki burung
betina dan burung jantan yang akan kita jadikan sebagai calon indukan.
Bagaimana sexing burung edel sanger? Memang agak sulit, karena
edel sanger merupakan burung monomorfik, di mana burung jantan dan
betina memiliki penampilan hampir sama.
Namun, menurut beberapa penangkar, ada sedikit perbedaan penampilan edel sanger jantan dan betina yang bisa membantu kita dalam sexing.
Burung jantan memiliki banyak bercak putih di bawah paruhnya. Hal ini
jarang dimiliki burung betina, atau kalaupun ada sangat sedikit.
Bercak-bercak putih tersebut makin terlihat ketika burung jantan menggelembungkan tenggorokannya saat berkicau.
Tetenger lainnya bisa kita amati pada burung betina, yaitu bagian
dadanya memiliki tanda seperti kalung bermanik-manik. Namun hal ini
hanya bisa dilihat pada saat burung berkembang biak, sehingga sulit
dilihat pada kondisi biasa.
Sexing yang lebih akurat justru bisa kita lakukan dengan
mendengar suara kicauannya. Burung jantan pasti akan berkicau dengan
penuh variasi, juga lebih rajin ngeriwik. Adapun suara kicauan burung
betina cenderung monoton.
Proses perjodohan edel sanger
Kalau sudah ada burung jantan dan burung betina yang mau dijadikan calon induk, proses penjodohan bisa segera dimulai.
Apabila Anda harus membeli dulu burung betina (karena di rumah sudah
ada burung jantan), biarkan betina beradaptasi dulu dengan lingkungan
barunya selama beberapa hari.
Selanjutnya, kedua burung dimasukkan dalam sangkar yang terpisah,
lalu digantang dalam jarak berjauhan, sehingga hanya suaranya saja yang
terdengar.
Begitu burung jantan mendengar suara panggilan (call) dari burung betina, maka dia akan berkicau lebih panjang dan lebih kencang daripada biasanya. Ini berarti sudah mulai ada falling in love, he.. he.. he..
Setelah 2-3 hari saling mendengar, sekarang mandikan kedua burung
(mandinya secara terpisah). Kemudian kedua sangkar didekatkan / saling
menempel. Biarkan kondisi ini selama beberapa hari, sampai terlihat
tanda bahwa burung betina terlihat membungkukkan badan sambil berbunyi.
Adapun burung jantan akan memuntahkan pakan
dan memberikannya kepada burung betina (meloloh), lewat jeruji sangkar
yang memisahkan mereka. Inilah tanda kedua burung sudah saling menerima
satu sama lainnya atau berjodoh.
Untuk mempercepat proses perjodohan, berikan pakan berprotein tinggi.
Pakan utama berupa canary seed, milet putih, milet mewah, atau pakan
bijian lainnya. Adapun extra fooding (EF) terdiri atas sayuran
selada dan sawi, ulat hongkong berukuran kecil, kroto, dan yang tak
kalah penting adalah kuning telur puyuh rebus.
Selama berada dalam sangkar terpisah, kedua calon induk juga bisa dirangsang birahinya dengan pemberian BirdMature,
yang sekaligus bermanfaat untuk meningkatkan fertilitas telur, daya
tetas telur, dan membuat anakan yang menetas kelak lebih sehat dan cepat
dalam proses tumbuh-kembangnya.
Untuk menyatukan kedua burung dalam kandang penangkaran, atau bisa
juga dalam sangkar gantung, amati dulu perilaku burung betina. Jika
sudah birahi, burung betina terlihat agresif, sering terbang atau
melompat-lompat di dalam sangkar.
Anda juga bisa memancingnya dengan menebarkan sobekan kertas atau
bahan sarang. Apabila burung sering menyobek kertas, atau memungut bahan
sarang, itu pertanda birahnya sudah memuncak. Nah, inilah saat yang
tepat untuk menyatukan kedua burung dalam kandang / sangkar yang sama.
Model kandang, sarang, dan bahan sarang
Mengembangbiakan edel sanger memang tidak membutuhkan perlakuan
khusus. Sebagaimana kenari, edel sanger juga bisa ditangkar dalam
sangkar gantung, kandang soliter, maupun kandang aviary. Tempat sarang
bisa berbentuk mangkuk terbuka, baik terbuat dari rotan, batok kelapa,
atau bahan plastik yang banyak dijual di toko / kios burung.
Adapun bahan sarang bisa menggunakan sabut kelapa, serat nanas, goni,
atau kapas. Jangan menggunakan bahan sarang yang terbuat dari rafia
atau bahan tipis seperti tali kenur, karena bisa membuat jari-jari
maupun kaki burung terjerat.
Jika menggunakan kandang aviary, sarang sebaiknya diletakkan dalam
posisi yang agak tinggi, dekat dengan bagian atap. Kalau perlu, masukkan
pula tanaman plastik / buatan di dekat sarangnya agar burung merasa
nyaman.
—-
Induk betina akan bertelur sebanyak 2-3 butir dalam setiap periode peneluran (clutch), sama seperti burung blackthroat. Telur berwarna keputihan / biru pucat dengan bintik-bintik gelap. Induk betina akan mengerami telur selama 14 hari.
Induk jantan dan betina akan merawat anak-anaknya. Meski berada dalam
perawatan induknya, Anda bisa membantu menyuapi anakan dengan adonan
bubur Nestle dan telur puyuh rebus, agar pertumbuhan anak lebih cepat.
Pemasangan ring bisa dilakukan ketika anakan berumur 10-14 hari.
Apabila umurnya sudah 1 bulan, anakan harus dipisahkan dari induknya,
terutama untuk menghindari sifat agresif dari induk jantan. Anakan bisa
dimasukkan dalam sangkar, di mana satu sangkar untuk satu burung.
Sampai di sini, Anda bisa langsung menjualnya ke pasar, atau dirawat
dan dimaster dulu sehingga produknya berupa edel sanger isian. Untuk
modal Anda dalam memaster anakan, silahkan download kumpulan audio edel
sanger di sini.
Beberapa permasalahan dalam breeding edel sanger
Meski menangkar edel sanger relatif mudah, sebagaimana burung finch
lainnya, terkadang muncul juga aneka masalah. Berikut ini beberapa
permasalahan yang sering terjadi dalan penangkaran edel sanger, dan
beberapa solusinya:
- Induk berina sering nongkrong di tempat pakan. Masalah ini bisa diatasi dengan mengganti wadah pakan berikuran lebih kecil.
- Induk melempar anakan yang baru menetas. Ini biasanya dilakukan oleh induk jantan yang belum siap, terutama karena umurnya masih muda. Solusinya, induk jantan dimasukkan ke dalam sangkar terpisah.
0 komentar:
Posting Komentar